Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata "Tolerare" yang berarti
dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas
adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari
aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan
yang dilakukan orang lain.
Toleransi juga dapat dikatakan istilah pada konteks agama dan sosial
budaya yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya
diskriminasi terhadap golongan-golongan yang berbeda atau tidak dapat
diterima oleh mayoritas pada suatu masyarakat. Misalnya toleransi
beragama dimana penganut Agama mayoritas dalam sebuah masyarakat
mengizinkan keberadaan agama minoritas lainnya. Jadi toleransi antar
umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan
mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang
beragama lain.
ontoh Perwujutan Toleransi Beragama:
- Memahami setiap perbedaan.
- Sikap saling tolong menolong antar sesama umat yang tidak membedakan suku, agama, budaya maupun ras.
- Rasa saling menghormati serta menghargai antar sesama umat manusia.
Contoh pelaksanaan Toleransi Beragama:
- Memperbaiki tempat-tempat umum
- Kerja bakti membersihkan jalan desa
- Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.
- Menolong orang yang terkena musibah atau bencana alam
Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita praktekkan dalam kegiatan yang
bersifat sosial kemasyarakatan serta tidak menyinggung keyakinan pemeluk
agama lain. melalui toleransi diharapkan terwujud ketertiban,
ketenangan dan keaktifan dalam menjalankan ibadah menurut agama dan
kepercayaan masing-masing..
Toleransi Umat Beragama di Indonesia
Pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh semakin meruncingnya hubungan
antar umat beragama di indonesia. Penyebab munculnya ketegangan antar
umat beragama tersebut antara lain:
- Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan agama pihak lain.
- Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam kehidupan masyarakat.
- Sifat dari setiap agama, yang mengandung misi dakwah dan tugas dakwah.
- Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedaan pendapat.
- Para pemeluk agama tidak mampu mengontrol diri, sehingga tidak menghormati bahkan memandang randah agama lain.
- Kecurigaan terhadap pihak lain, baik antar umat beragama, intern umat beragama, atau antara umat beragama dengan pemerintah.
Pluralitas agama hanya dapat dicapai seandainya masing-masing kelompok
bersikap lapang dada satu sama lain. Sikap lapang dada dalam kehidupan
beragama akan memiliki makna bagi kemajuan dan kehidupan masyarakat
plural, apabila ia diwujudkan dalam:
- Sikap saling mempercayai atas itikad baik golongan agama lain.
- Sikap saling menghormati hak orang lain yang menganut ajaran agamanya.
- Sikap saling menahan diri terhadap ajaran, keyakinan dan kebiasan kelompok agama lain yang berbeda, yang mungkin berlawanan dengan ajaran, keyakinan dan kebiasaan sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar